Tuesday, December 1, 2009

Apologize in Lebaran

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah dan rahmat-Nya, bulan yang sangat di tunggu oleh semua umat muslim di seluruh dunia. Setelah berpuasa 1 bulan penuh di bulan Ramadhan, tibalah bulan Syawal dimana umat muslim merayakan hari kemenangan yang biasa disebut dengan “Lebaran”.

Lebaran kurang lengkap tanpa berkumpul bersama keluarga besar, saling memaafkan satu sama lain. Hal tersebut dapat mempererat tali silaturahmi. Lebaran kali ini aku rayakan bersama kakek yang berada di Palembang, beliau pindah ke kota tersebut sejak 20 tahun yang lalu. Karena terpisah jarak yang cukup jauh, frekuensi bertemu dengan kakek sangat jarang. Terakhir aku menginjakkan kaki disana +15 tahun yang lalu.

Dua hari sebelum lebaran, aku dan keluargaku berangkat ke bandara. Pesawat yang kami naiki berangkat jam 07.00. Empat puluh menit kemudian, aku dan keluargaku sampai di Bandar udara Sultan Badaruddin. Tak lama berselang, mobil pamanku datang untuk menjemput kami. Sepanjang perjalanan aku tertidur pulas dengan dibantu alunan musik dari mp4.

Setelah beberapa lama, mobil pun berhenti tepat di depan rumah kakek. Setelah salaman dengan semua anggota keluarga besar disana, kami disuguhi berbagai macam makanan dan kue buatan nenek. Aku pun makan dengan lahapnya. Masakan dan kue yang dibuat beliau membuat aku tidak ingin melewatkan jam makan.

Keesokan harinya, nenek mengajarkan cara membuat berbagai macam kue. Walaupun hasil kue yang kubuat tidak sebagus buatan nenek, nenek tetap saja memuji hasil kue buatanku. Tak terasa langit sore mulai gelap. Di langit, matahari sudah tak tampak, yang tampak saat itu hanya bulan dan bintang-bintang yang memancarkan cahayanya, menambah kemeriahan malam takbiran saat itu. Paman dan beberapa sepupuku sudah siap dengan petasan yang bentuknya seperti tongkat yang biasa digunakan untuk lari estafet. Beberapa detik kemudian, ledakan terdengar dari petasan itu, seberkas sinar keluar dari ujung atas petasan dan meluncur ke langit. Sinar itu terpecah menjadi kembang api berwarna warni di langit. Sepupuku yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar melompat kegirangan saat melihat pancaran sinar petasan di langit.

Pagi pun menjelang, kami bersiap-siap untuk melaksanakan shalat ied di masjid dekat rumah kakek. Sepulangnya kami dari masjid, kami bersalaman dan saling memaafkan. Kami mengunjungi saudara dan kerabat setelah menyantap hidangan yang telah disiapkan oleh nenek, ketupat dan opor ayam buatan nenek.

Sehari setelah lebaran, kami bersiap-siap untuk kembali ke bekasi karena kami juga harus bersilaturahmi ke keluarga besar dari ayahku. Dengan membawa berbagai macam oleh-oleh, baik yang telah disiapkan oleh nenek maupun yang baru dibeli oleh ibuku, kami kembali ke bekasi dengan selamat.

0 comments:

Post a Comment

 

!! lullaby !! Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting