Tuesday, December 1, 2009

Perkembangan Teknologi

1. Pendahuluan

Berapa luas alam semesta ini? Terbuat dari apakah alam semesta ini? Berapa umurnya? Adakah kehidupan di planet-planet lain? Banyak sekali petanyaan yang terlintas di benak setiap manusia mengenai alam semesta ini. Manusia selalu terpesona oleh langit malam, bertanya-tanya tentang segala sesuatu yang membentuk ruang yang sangat luas itu.

Astronomi adalah ilmu yang mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang alam semesta ini. Ilmu ini memadukan ilmu-ilmu lain seperti kimia, fisika, geologi, dan meteorologi.


2. Pembahasan

- Astronomi Posisi

Hal pertama yang perlu kita ketahui tentang benda astronomi adalah tempat kita menemukannya dan pergerakannya di angkasa. Sebelum teleskop ditemukan, para astronom memakai alat seperti bola yang dinamakan armillary sphere sebagai kemudi mereka untuk menjelajahi langit malam. Sekarang, mereka memakai teleskop dan satelit untuk menunjuk dengan tepat posisi planet dan bintang-bintang di langit, dan melacak pergerakan mereka dalam ruang dan waktu.

- Pertanyaan-pertanyaan Besar

Kosmologi adalah cabang dari astronomi yang melihat alam semesta ini secara menyeluruh. Kosmologi menjadi ilmu pasti selama pertengahan pertama abad ke-20 bersamaan dengan terbentuknya generasi pertama teleskop-teleskop raksasa, dan lahirnya Teori Relativitas oleh Albert Einstein (1879-1955). Teori Einstein menjelaskan bagaimana galaksi, lubang hitam (black hole), dan alam semesta ini membengkokkan ruang di sekitar mereka. Saat ini para ahli kosmologi bergulat dengan pertanyaan tentang cara terbentuknya alam semesta dan kapan akan berakhir.


TAKTIK dan TEKNIK

Pada tahun 1609, Galileo, seorang astronom Italia, melakukan terobosan astronomi saat meneliti langit memakai teleskop buatan sendiri. Sekarang ini para astronom meluncurkan penyelidik ruang angkasa ke tata surya untuk memperoleh informasi baru. Teleskop memberi sejumlah besar data tentang galaksi dan bintang-bintang. Sekalipun banyak teleskop telah dibuat, sebenarnya teleskop hanya melakukan dua hal, yaitu mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin dan memberikan gambaran yang paling detail. Keduanya bergantung pada ukuran lensa pengumpul cahaya atau cermin.

- Penyelidik Ruang Angkasa

Sayangnya, manusia belum mungkin mengunjungi banyak tempat di tata surya karena sangat berbahaya. Namun, para astronom dapat mengirimkan penyelidik robot ke planet-planet yang ada di tata surya, bahkan telah jauh melewatinya. Penyelidik-penyelidik ini mengirimkan gambar-gambar ke bumi melalui sinyal radio, sedangkan peralatan lain di dalamnya melakukan pengukuran.

- Teleskop Radio

Teleskop radio pertama kali dipakai tahun 1940-an untuk mendeteksi sinyal radio dari ruang angkasa. Banyak benda di alam semesta ini memancarkan gelombang radio. Karena gelombang radio lebih panjang daripada gelombang cahaya, teleskop radio harus lebih besar daripada teleskop biasa untuk menangkap detail yang sama. Gelombang radio dapat menembus awan debu yang menghalangi cahaya tampak. Gelombang ini juga dipakai untuk memetakan Bimasakti.

- Teleskop Ruang Angkasa Hubble

Teleskop ruang angkasa telah mengubah wajah astronomi. Atmosfer yang melindungi bumi kadang menjadi penghalang bagi para astronom, karena membuat gambar yang dilihat lewat teleskop bergetar dan beriak seperti kolam. Inilah yang membuat bintang-bintang tampak berkelip. Di ruang angkasa tidak ada atmosfer. Teleskop Ruang Angkasa Hubble diluncurkan tahun 1990, dan telah mengorbit sejauh 600 km di atas bumi untuk mengirimkan gambar yang jelas kepada para astronom.

- Teleskop Pemantul

Saat ini kebanyakan teleskop untuk penelitian memakai cermin untuk mengumpulkan cahaya. Cermin mempunyai banyak kelebihan dibandingkan lensa, karena tidak menciptakan warna-warna palsu, tidak menyerap cahaya dan tidak merosot karena beratnya sendiri.

- Teleskop Pembias

Teleskop pembias terdiri dari dua lensa, satu lensa objek di depan dan lensa mata di belakang untuk memperbesar gambar yang difokuskan. Sekarang, teleskop ini kurang begitu populer di antara astronom professional dibandingkan dengan teleskop pemantul. Binocular, yang lebih populer di kalangan astronom amatir, adalah teleskop pembias kembar yang diatur dengan posisi sebelah menyebelah.


3. Kesimpulan

Dalam 40 tahun terakhir, pesawat berawak maupun tak berawak telah dikirim ke ruang angkasa. Astronot berhasil menjejakkan kakinya di bulan, sedangkan misi-misi penelitian Laboratorium Ruang Angkasa diluncurkan sampai mencapai orbit bumi. Penyelidik-penyelidik ruang angkasa tak berawak dan penelitian-penelitian terus memajukan ilmu bumi dan ruang angkasa. Penyelidik-penyelidik ini telah berkunjung ke dunia jauh di Tata Surya kita dan mengirim sejumlah besar informasi, sehingga memacu semangat para astronom di bumi.

Sumber :

Dunia Sains ASTRONOMI. Elex Media Komputindo

0 comments:

Post a Comment

 

!! lullaby !! Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting