Sejak zaman Yunani Kuno, manusia sudah penasaran akan apa arti mimpi sesungguhnya. Menurut Caro Ness dalam buku Secret of Dreams, mimpi adalah kumpulan dari pengalaman, peristiwa atau kenangan yang terbagi menjadi kepingan-kepingan simbol yang terasa nyata.
Kenapa bisa bermimpi?
Sebenarnya hingga kini pun para peneliti masih penasaran tentang cara kita bermimpi. Tapi yang pasti, kita bisa tahu seseorang itu bermimpi atau tidak adalah dengan melihat bola matanya ketika tertidur. Bila bola mata itu terlihat bergerak-gerak dengan cepat, itu artinya orang tersebut sedang mengalami proses REM (Rapid Eye Movement). Dan biasanya dalam proses REM inilah kita mengalami mimpi.
Biasanya proses ini terjadi setelah 60-90 menit kita tertidur. Nah, saat inilah kerja otak akan menurun, hormon serotonin dan non-adrenalin yang diproduksi otak untuk mengontrol tubuh dan menjaga konsentrasi kita berkurang. Saat ini otak bisa beristirahat dan me-refresh memorinya lagi, sama halnya seperti kita me-refresh memori komputer. Dengan demikian, otak dapat bekerja lebih baik ketika kita terbangun.
Nah, para ahli percaya saat otak me-refresh memorinya itulah, sebuah mimpi bisa tercipta. Hmmm, mungkin saat proses refreshing ini otak mengatur ulang semua memori yang terekam di dalamnya dan kita pun seperti melihat ingatan-ingatan tersebut dalam bentuk kumpulan peristiwa secara acak, walau mata kita tertutup. Bahkan kita bisa melihat ingatan bawah sadar kita sekalipun. Wah, itu artinya otak dan tubuh kita seperti alat perekam besar yang bisa merekam apapun yang kita rasa-lihat-alami selama ini. Cool!
Sumber :
Majalah Gadis,no. 4, 5-14 Februari 2008
0 comments:
Post a Comment